Selasa, 29 November 2011

HAKIKAT BIMBINGAN DAN KONSELING (PENGERTIAN, TUJUAN, SERTA HUBUNGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN BIMBINGAN DAN KONSELING)

A. Pengertian
1. Bimbingan
Para ahli mendefinisikan bimbingan seperti berikut ini :
a. Crow & Crow, bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita , yang telah terlatih dengan baik dan memiliki kepribadian dan pendidikan yang memadai kepada seorang dari semua usia untuk membantunya mengatur kegiatan, keputusan sendiri, dan menanggung bebannya sendiri.
b. Jones, bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu-individu dalam menentukan pilihan dan mengadakan berbagai penyesuaian dengan bijaksana dengan lingkungannya.
c. Mortensen & Scmuller, bimbingan diartikan sebagai bagian dari keseluruhan pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan pribadi dan layanan staf ahli dengan cara mana, setiap individu dapat mengembangkan kemampuan dan kesanggupan sepenuhnya sesuai dengan ide-ide demokrasi.
Sehingga dari pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada seseorang atau beberapa individu agar orang tersebut dpat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dangan memenfaatkan kemampuan individu yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

2. Konseling
Definisi konseling menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a. Bernard & Fullmer, konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebuutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut.
b. Sertzer & Stone, mengemukakan bahwa konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseli dalam membuat interpretasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, dan penyesuaian yang perlu dibuatnya.
c. Menurut Division of Counseling Psychology, konseling diartikan sebagai suatu proses untuk membantu individu untuk mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya dimana proses tersebut terjadi setiap waktu.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (klien/konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien/konseli tersebut.


B. Tujuan Bimbingan dan Konseling
Secara garis besr tujuan bimbingan dan konseling dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1) Tujuan umum
Tujuan umum bimbingan dan konseling pada dasarnya adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya, berbagai latar belakang yang ada serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Maka, bimbingan dan koseling membantu ndividu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian, dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya.
Dengan tercapainya tujuan tersebut maka seorang individu akan menjadi insane yang mandiri yang memiliki kemampuan untuk memahami diri sendiri dan lingkungannya secara tepat dan objektif, menerima diri sendiri dan lingkungannya secara positif dan dinamis, mampu mengambil keputusan secara tepat dan bijaksana, mengarahkan diri sendiri sesuai keputusan yang diambilnya, serta akhirnya mampu mewujudkan diri sendiri secara optimal.
Pencapaian tujuan tersebut dalam rangka pengembangan perwujudan keempat dimensi kemanusiaan individu. Dimensi tersebut antara lain adalah dimensi keindividuan (individualitas), dimensi kesosialan (sosialitas), dimensi kesusilaan (moralitas), dan dimensi keberagamaan (religiusitas).

2) Tujuan khusus
Tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran dari tujuan umum yang dikaitkan langsung dengan permasalahan yang dialami individu. Masalah yang dialami individu sangatlah beragam, memiliki intensitas yang berbeda serta bersifat unik. Dengan demikian maka yujuan khusus bimbingan dan konseling untuk tiap-tiap indivdu bersifat unik pula, artinya tujuan bimbingan dan konseling tersebut tidak boleh disamakan antara individu satu dengan individu lain.





C. Hubungan Persamaan dan Perbedaan Bimbingan dan Konseling

a. Persamaan
Persamaan antara bimbingan dan konseling terletak pada tujuannya yang hendak dicapai yaitu sama-sama berusaha untuk memandirikan individu, sama-sama diterapkan di program persekolahan, dan sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku di masyarakat tempat kedua kegiatan tersebut diselenggarakan. Dengan kata lain, bimbingan itu merupakan satu kesatuan dengan konseling yang mana konseling berada dalam kesatuan bimbingan tersebut.

b. Perbedaan
Perbedaan bimbingan dan konseling terletak pada isi kegiatan dan tenaga yang menyelenggarakannya. Dari segi isi, bimbingan lebih banyak menyangkut tentang usaha pemberian informasi dan kegiatan pengumpulan data siswa dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan. Sedangkan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua orang manusia yaitu konselor dan klien/konseli.
Dilihat dari segi tenaga, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas, kepala sekolah, dan orang dewasa lainnya kepada individu (siswa) yang memerlukannya. Sedangkan konseling hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlatih. Sehingga dapat dikatakan bahwa konseling itu merupakan bentuk khusus dari bimbingan, yaiu suatu layanan yang diberikan oleh konselor kepada klien/konseli secara individu.











DAFTAR PUSTAKA

• Mohamad Surya, 1994, Dasar-Dasar Konseling Pendidikan (Konsep dan Teori), Bandung, Bhakti Winaya.
• Prayitno dan Erman Amti, 1995, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta, Rineka Cipta.
• Dewa Ketut Sukardi, 2000, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar